Selasa, 23 April 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Pelalawan
GELIAT MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT KABUPATEN PELALAWAN,
Upaya Pemamfaatan Lahan Kosong Menjadi Lahan Produksi

Sabtu, 10/12/2016 - 10:04:12 WIB
Bupati Pelalawan, HM. Harris saat menanam padi perdana. Upaya ini merupakan implementasi membangun ekonomi rakyat secara nyata.
TERKAIT:
   
 

Upaya Pemamfaatan Lahan Kosong Menjadi Lahan Produksi
Melalui semangat Visi Kabupaten Pelalawan 2016-2021 dibawah kepemimpinan HM Harris bersama H Zardewan yakni Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera). 

PELALAWAN: Menyandang Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan untuk jangka menengah 2011-2016 adalah: "Pembaharuan Menuju Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani". Visi tersebut merupakan harapan dimasa depan tentang peran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan dimata masyarakat yang disejalankan dengan visi Kepala Daerah pada periode kepemimpinan yang sekarang.

Dengan pernyataan visi ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan menempatkan diri sebagai institusi yang akan mampu menjadikan pertanian tanaman pangan dan hortikultura menjadi sub sektor yang unggul dengan adanya pembaharuan berupa terobosan-terobosan dalam upaya menuju kemandirian pangan khususnya padi (beras) serta upaya dan dampak yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang langsung kepada masyarakat khususnya petani dengan meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan mereka di Kabupaten Pelalawan selama periode penyelenggaraan pembangunan pertanian Kabupaten Pelalawan.

Dan salah satu dari tujuh program bupati Pelalawan, HM Harris, adalah ketahanan pangan dan perkebunan. Program ini bermaksud menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Pelalawan. Bupati Harris selalu berbenah diri untuk memajukan Pelalawan dari segala bidang apalagi soal ketahanan pangan. Bupati Pelalawan HM Harris didampingi Kadistan Ir Syahfalefi memanen penangkaran benih padi varietas bibit padi unggul Cekau di Desa Teluk Bakau Kecamatan Kuala Kampar.


DALAM rangka menuju swasembada pangan sebagaimana yang dicanangkan pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong, untuk menjadikan lahan pertanian.

Melalui semangat Visi Kabupaten Pelalawan 2016-2021 dibawah kepemimpinan HM Harris bersama H Zardewan yakni Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera). 

Untuk itu, Pemkab Pelalawan berkomitmen dalam mengejar produktifitas hasil pertanian sebagai salah satu program yang telah termaktub dalam 7 program pasangan HaZa salah satunya Pelalawan Makmur. 

"Sumber Daya Alam (SDA) dalam hal, lahan juga masih sangat luas sebagian besar sudah kita manfaatkan. Dalam waktu dekat pengembangan sawah akan kita upayakan terus bertambah dan diminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong yang belum tergarap," jelas Bupati HM Harris.

Untuk memaksimalkan pertanian ini bupati melalui Dinas Pertanian akan terus mengupayakan pelebaran lahan ini, termasuk lahan tidur dalam upaya ketahanan pangan Kabupaten Pelalawan. Apalagi secara geografis Kabupaten Pelalawan berpotensi membuat sawah lebih luas, akan menempatkan Riau sebagai pintu gerbang lalu lintas berbagai komoditi termasuk di antaranya pangan.

Diungkapkan Harris, bahwa Pelalawan masih memiliki banyak lahan pertanian yang belum tergarap maksimal, lahan pertanian di Pelalawan ada sekitar 85 hektar dan baru tergarap sekitar 75 hektar. 

Lahan yang belum tergarap inilah yang akan dimanfaatkan Pemkab Pelalawan untuk mewujudkan keinginan menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Kedepan akan dilakukan pengembangan lahan yang belum produktif di beberapa daerah lain di Pelalawan yang dinilai memiliki lahan potensial untuk dimaksimalkan.
Sebagai bentuk dukungan dibuktikan terus dan dilakukan pembinaan pada masyarakat petani di kabupaten yang memiliki motto 'Tuah Negeri Seiya Sekata' yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Kampar ini. 

Selain melakukan pembinaan, pemerintah juga memberikan bantuan peralatan, bibit, memperluas lahan persawahan demi suksesnya kemandirian pangan di daerah ini. Dengan kondisi itu, HM Harris, optimis program Pelalawan Makmur dapat dinikmati masyarakat, dan Kabupaten Pelalawan akan mampu swasembada pangan padi keluar daerah. 

Terkait pemenuhan kebutuhan beras, bahwa di Kabupaten Pelalawan saat ini kebutuhan beras tergolong cukup tinggi yakni mencapai 70 persen. "Alhamdulillah, dari hasil produksi beras di daerah ini, kita mampu memenuhi kebutuhan beras untuk Kabupaten Pelalawan dengan persentase sebesar 70 persen tersebut," katanya. 
Sementara sisa kebutuhan beras di Kabupaten Pelalawan yakni 30 persen lagi. Kita penuhi dengan mendatangkannya dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Namun demikian, jumlah 70 persen tersebut sudah berada diatas rata-rata daerah lainnya di Provinsi Riau yang hanya 50 persen," ungkap Bupati.

Oleh karena itu, Pemkab Pelalawan, melalui Distan tidak henti-hentinya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian khususnya padi yang menjadi tanaman unggulan masyarakat di daerah ini khususnya di Kecamatan Kuala Kampar.
"Selain potensi padi, Kuala Kampar juga memiliki potensi lain yaitu terbentangnya ribuan hektar lahan persawahan dengan kondisi tanah yang subur. Sehingga tidak dapat di pungkiri, dengan potensi yang dimilikinya tersebut membuat Kecamatan Kuala Kampar pantas jika disebut sebagai pusat penghasil padi terbesar," pungkasnya.

Program Unggulan Bupati Pelalawan, HM. Harris Membangun Ekonomi Rakyat Kabupaten Pelalawan.

Untuk itu bupati berharap pada masyarakat Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Kuala Kampar tidak berpikir untuk mengalih fungsikan lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena perbandingan hasil produksi satu hektar sawah dan satu hektar kebun kelapa sawit, maka hasil panen padi sawah jauh memadai dari hasil panen kelapa sawit. 

Selain itu, biaya operasional yang dikeluarkan petani persawahan, juga lebih sedikit dari biaya operasional kebun kelapa sawit, dengan perkiraan 70 banding 30 persen.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong baik dengan skala kecil, sedang hingga besar. Seperti diantaranya menggalakkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kawasan tersebut merupakan wilayah atau kompleks perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan menjadi sumber pangan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan potensi wilayah dan kebutuhan gizi.

Tujuan pengembangan KRPL adalah untuk meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang B2SA. Kemudian, meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi kelurga. Selanjutnya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Tujuan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan melalui konsep KRPL, selain untuk memanfaatkan lahan pekarangan, juga secara tidak langsung sebagai pemberdayaan wanita. Kemudian tentu saja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Untuk pengembangannya sendiri, tentu saja dengan pengembangan secara berkelanjutan, kemudian didampingi oleh penyuluh sebagai pendamping (desa dan kabupaten), dan dikoordinasikan bersama aparat kabupaten/kota. (adv/hms)




virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]